Produk PT Sido Muncul Tbk (SIDO). Dok: SIDO.
Produk PT Sido Muncul Tbk (SIDO). Dok: SIDO.

Sido Muncul Tetap Untung saat Rupiah Loyo

Ilham wibowo • 27 Agustus 2018 17:19
Jakarta: Perusahaan Industri Jamu dan Farmasi PT Sido Muncul Tbk (SIDO) tak terpengaruh dengan pelemahan nilai mata uang rupiah dari penguatan USD. Pasar ekspor tetap tumbuh dan diyakini berpengaruh baik pada pendapatan perseroan.
 
"Impact penguatan USD itu sangat kecil buat SIDO walaupun ada beli bahan komoditas tapi volumenya dikit sekali atas depresiasi rupiah," ujar Direktur Utama Sido Muncul David Hidayat, dalam paparan publik Investor Summit 2018, di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 27 Agustus 2018.
 
David mengatakan kondisi tersebut lantaran ditunjang dengan bahan baku produk yang sebagian besar berasal dari dalam negeri. Sementara penjualan diperkuat untuk bisa terus berkembang ke berbagai belahan negara.

"Perusahaan akan terus berinovasi menciptakan produk-produk baru dan mengembangkan produk yang bermanfaat bagi masyarakat," ucapnya.
 
Peningkatan penjualan produk herbal dan supplement seperti Tolak Angin di wilayah potensial ekspor juga bakal terus dilakukan. Kantor cabang perseroan bahkan kini telah terbentuk di Filipina untuk Asia serta di Nigeria untuk pasar Afrika.
 
"Perseroan juga bekerja sama menunjuk distributor di wilayah Asia seperti Afganistan, Malaysia, Pakistan, serta Vietnam dan terus diupayakan untuk ekspansi ke negara lain," ungkapnya.
 
Ia melanjutkan belanja modal perusahaan selama enam bulan di 2018 telah dilakukan sebesar Rp163,3 miliar. Rencana lanjutan bakal dilakukan untuk mencapai total belanja anggaran pada angka Rp300 miliar untuk meningkatkan pendapatan.
 
"Semua pembelian dari internal perusahaan, kas yang tinggi ini kami bisa maintenance dividen hingga 80 persen, fundamental kami cukup kuat," tandasnya.
 
Kondisi keuangan Sido Muncul tercatat mengalami pertumbuhan pada laba operasi sebesar 20,4 persen dengan peningkatan marjin operasi menjadi 28,7 persen dari sebelumnya 25,1 persen dari periode tahun lalu.
 
Kondisi ini pun disebut menaikkan jumlah laba bersih perseroan yang tercatat naik sebesar 19,1 persen menjadi Rp291,77 miliar dari sebelumnya Rp244,96 miliar di 2017.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan