Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengungkapkan penerbitan obligasi yang disebut Obligasi Berkelanjutan III Bank BRI Tahap I Tahun 2019 ini menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp20 triliun. Dalam hal ini, jumlah pokok Obligasi Tahap I yang diterbitkan maksimal sebesar Rp5 triliun.
"Dana yang berhasil dihimpun dari penerbitan obligasi ini rencananya akan digunakan untuk mengembangkan bisnis perusahaan yaitu memperbesar penyaluran kredit berdasarkan prinsip prudential banking dan good corporate governance," imbuh Haru, saat Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan III BRI Tahap I Tahun 2019, di Jakarta, Rabu, 2 Oktober 2019.
Periode bookbuilding akan dilakukan pada 2-16 Oktober 2019 dengan tanggal efektif pada 29 Oktober 2019. Artinya pada 31 Oktober-4 November 2019 bisa dilakukan penawaran umum. Tanggal penjatahan akan berlangsung 5 November 2019 dan 6 November 2019 pengembalian uang pemesanan.
"Distribusi obligasi secara elektronik akan dilakukan pada 7 November 2019 dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada 8 November 2019," tukas Haru.
Lebih lanjut, bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT BCA Sekuritas, PT BNI Skuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premiere, PT Mandiri Sekuritas, PT Samuel Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Sampai dengan semester I-2019, BRI berhasil menunjukkan kinerja positif dengan aset tumbuh sebanyak 11,60 persen atau Iebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan aset industri sebesar 7,7 persen. Untuk kredit, BRI mencatat tumbuh 11,3 persen atau lebih tinggi dibandingkan dengan industri yang tumbuh sebanyak 9,9 persen.
Sementara kualitas kredit atau rasio Non Performing Loan (NPL) mampu terjaga di level 2,33 persen atau lebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri yang sebesar 2,50 persen. Kemudian untuk simpanan, BRI mencatatkan peningkatan 12,9 persen atau tumbuh lebih baik dibandingkan dengan industri sebesar 7,4 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News