Mengutip data RTI sejak Senin, 9 Desember 2019, saham emiten berkode BMRI ini terus melaju di zona hijau. Pada Senin, 9 Desember 2019 harga saham BMRI naik 1,05 persen ke level Rp7.250. Sementara pada Selasa, naik 1,72 persen ke level Rp7.375.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan penunjuklan nakhoda baru Bank Mandiri, Royke Tumilaar sudah tepat. Menurutnya, Royke merupakan seorang yang telah lama berkarir diperbankan dan sangat memahami isu perbankan.
"Perjalanannya sendiri tidak mudah, sehingga membuktikan bahwa Royke mengenal dengan baik bank yang akan dipimpinnya tersebut," ucap Nico kepada Medcom.id, Selasa, 10 Desember 2019.
Pasar berharap dengan manajemen yang baru membuat BMRI kembali agresif dan terus melakukan ekspansi bisnis kedepannya. Hal itu juga sekaligus menanggapi masuknya Chatib Basri dijajaran komisaris perseroan.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) menetapkan mantan menteri keuangan tersebut sebagai wakil komisaris utama perseroan.
"Kenaikan harga saham yang terjadi dalam kurun waktu tujuh hari juga mengindikasikan bahwa pasar setuju dan yang paling penting bank tersebut sudah memiliki pemimpin baru," jelas Nico.
Dihubungi terpisah, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan saham perbankan pelat merah ini diprediksi akan terus bergerak di zona hijau. Saham BMRI memasuki akan terus menghijau karena masuk tren penguatan.
Nafan merekomendasikan akumulasi beli dengan estimasi target harga jangka menengah maupun jangka panjang secara bertahap di level 8.050 dan 8.650.
"Berdasarkan perspektif teknikal, adapun pergerakan harga saham BMRI secara umum terlihat membentuk fase bullish consolidation. Apabila potensi pembentukkan inverted head and shoulders formation tercapai dengan baik, maka potensi terjadinya proses uptrend ke depannya terbuka lebar," tutur Nafan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News