Director Corporate Communication MAP Fetty Kwartati menuturkan bahwa tiga departemen store ini termasuk yang ada di Thamrin.
"Thamrin, Bekasi, dan Cibubur," kata dia kepada Metrotvnews.com, Senin 23 Oktober 2017.
Dia menjelaskan bahwa alasan penutupan ini karena perusahaan sedang melakukan restrukturisasi divisi departemen store. Namun demikian, Fettu tak mengatakan bahwa ini karena penurunan pendapatan yang dialami Lotus.
"Company sedang melakukan restructuring divisi departemen store untuk meningkatkan kinerja departemen store," ungkap dia.
Penutupan ini melanjutkan tren yang sedang dialami pelaku bisnis ritel. Sebelumnya PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menutup delapan toko supermarket pada 28 Agustus 2017. Semua supermarket tersebut terdapat di beberapa daerah yang ada di Indonesia. Langkah Ramayana setelah PT Modern Sevel Indonesia menutup seluruh gerai 7-Eleven pada akhir Juni 2017 lalu.
Ekonom PT Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan daya beli yang menurun memberikan goresan negatif bagi penjualan ritel, khususnya bisnis ritel yang berskala supermarket. Penurunan daya beli, karena masyarakat kelas menengah sedang menahan "nafsunya" untuk tidak menjadi konsumtif.
Di sisi lain, adanya pencabutan subsidi listrik yang menimpa kelas menengah hingga efisiensi jam kerja dari perusahaan, telah menekan tingkat konsumsi masyarakat. Hasilnya, penjualan supermarket terkena dampaknya.
"Lalu pencabutan subsidi listrik kenaikan cukup lumayan, buat rumah tangga pilihannya yang dipilih adalah belanja seperlunya," kata Lana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News