"Turunnya laba bersih tersebut seiring merosotnya penjualan minyak dan gas perseroan di 2014 yang sebesar USD701 juta atau turun 15,2 persen dari posisi sebesar USD827 juta. Produksi minyak menurun dan harga minyak yang lebih rendah menjadi alasan utama merosotnya laba dan penjualan perseroan," kata Direktur Utama Medco Energi, Lukman Mahfoedz, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (31/3/2015).
Menurut dia, penurunan produksi minyak perseroan juga disebabkan oleh dikembalikannya blok Sembakung ke PT Pertamina pada Desember 2013 silam. Jumlah produksi minyak dan gas bumi Medco Energi Internasional pada 2014 mencapai 56.000 barel setara minyak per hari (BOEPD), atau turun dari 62.000 BOEPD pada tahun sebelumnya.
Adapun untuk realisasi harga minyak mentah pada 2014, perseroan mencatat harga rata-rata realisasi sebesar USD97,83 per barrel atau 9,6 persen lebih rendah dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Strategi efisiensi proses bisnis yang dilakukan perseroan sejak 2013 dan 2014 ikut membantu kinerja keuangan perseroan, terutama dalam menghadapi tantangan penurunan harga minyak mentah dan laju penurunan alamiah produksi minyak.
Perseroan berhasil menurunkan beban penjualan, umum, dan administrasi di 2014 menjadi USD110 juta, turun 5,8 persen dari posisi USD117 juta di 2013. Biaya kantor pusat juga ditekan 25 persen lebih rendah ketimbang tahun 2013.
"Kami juga berhasil menekan beban pendanaan dari USD77 juta menjadi USD71 juta di 2014," tuturnya.
Pencapaian lain perseroan pada 2014 yaitu, penambahan portofolio aset migas di arena internasional melalui akuisisi empat blok eksplorasi di Papua Nugini, delapan blok di Tunisia dan Block 56 di Oman. Ke delapan blok baru di Tunisia telah menambah produksi dan cadangan 2P migas perseroan, masing-masing sebesar dan 2.800 BOEPD dan 11 MMBOE. set di Tunisia direncanakan akan dapat menambah produksi hingga 16.000 BOEPD di 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News