Mengutip laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu 2 Agustus 2017, meski laba meningkat namun pendapatan perseroan hanya sebesar USD15,6 juta atau tumbuh dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD12,77 juta.
BUMI juga mencatatkan kenaikan rugi usaha menjadi USD2,05 juta di kuartal II-2017. Laba yang meningkat tajam banyak datang dari bagian atas laba entitas asosiasi BUMI yang mencapai USD120,82 juta, atau naik pesat 696 persen dari posisi yang digapai sebesar USD15,16 juta.
Meski mencetak laba, BUMI mencatatkan rugi selisih kurs yakni dari USD935 ribu per akhir Juni 2016 menjadi USD76,50 ribu di semester I-2017. Penghasilan bunga tercatat naik menjadi USD23,47 ribu.
Total aset perseroan naik tipis menjadi USD3,12 miliar di kuartal II-2017, dari posisi sebesar USD3,10 miliar di akhir 2016. Tingkat liabilitas perseroan tercatat USD5,53 miliar pada 30 Juni 2017 dari periode 31 Desember 2016 sebesar USD5,88 miliar. Perseroan alami defisiensi modal mencapai USD2,40 miliar per 30 Juni 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News