"Pertumbuhan laba operasional sebesar 22 persen menjadi Rp2,9 triliun. Laba juga didorong oleh penurunan biaya kredit dan efisiensi pengelolaan operasional Danamon," kata Direktur Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim, ditemui saat paparan publik perseroan di Menara Bank Danamon, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa 25 Juli 2017.
Pertumbuhan laba, menurut Vera, didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik tipis 4 persen menjadi Rp7,07 triliun, dari posisi sebesar Rp6,8 triliun di semester I-2016. Pendapatan operasional Danamon tercatat stagnan sebesar Rp8,77 triliun
Perseroan, lanjut Vera, juga bergasil meningkatkan kualitas aset. Hal itu tercermin dari penyusutan total kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perseroan yang menjadi 3,2 persen di kuartal II-2017, atau turun 0,1 persen bila dibanding posisi 3,3 persen di semester I-2016.
"Semester II diharapkan NPL turun, sejauh ini memang kami berusaha keras jaga NPL di level lebih baik, didukung ekpektasi pertumbuhan kredit," jelas Vera. Walaupun demikian, Vera mengaku, perseroan bakal menjaga rasio NPL sebesar 3,2 persen hingga akhir tahun ini.
Sebagaimana diketahui, Danamon telah menyalurkan kredit sebesar Rp124,92 triliun di kuartal II-2017.
Penurunan penyaluran kredit tidak terjadi di seluruh segmen, namun hanya di mass market, yakni pembiayaan otomotif dan segmen mikro. Pembiayaan otomotif perseroan menurun sebesar 8 persen, karena mengikuti kondisi penjualan nasional. Sedangkan segmen mikro tercatat senilai Rp12,5 triliun atau turun 28 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News