Ilustrasi -- FOTO: MI/ANGGA
Ilustrasi -- FOTO: MI/ANGGA

Tak Sanggup Bayar Utang, Saham BUMI Bisa Jeblok ke Rp50

Dian Ihsan Siregar • 04 Desember 2014 18:34
medcom.id, Jakarta: Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) bisa mengalami pelemahan yang drastis di level Rp50 per lembar saham. Apa pasal?
 
"Saham BUMI bisa menjurus ke arah Rp50 per lembar saham. Jika mereka tidak bisa mampu membayar utang dari jangka waktu yang sudah ditetapkan," ujar Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Ahmad Sujatmiko, ketika dihubungi Metrotvnews.com, Kamis (4/12/2014).
 
Menurut Ahmad, merujuk laporan keuangan BUMI yang mengalami penurunan dan utang perseroan yang belum bisa dibayar dengan baik. Pastinya akan tercermin dengan harga saham yang diraih oleh BUMI.

Selain itu, jelas dia, peringkat utang yang diberikan oleh Lembaga Pemeringkat Internasional Standard and Poor's (S&P) kepada BUMI mengalami penurunan, dari peringkat SD menjadi D. Peringkat itu diberikan oleh S&P pada 10 November 2014.
 
Penurunan peringkat utang dilakukan oleh S&P berdasarkan asumsi, BUMI sebagai penjamin tidak melakukan pembayaran bunga dalam waktu tenggang 30 hari sebagaimana diatur dalam perjanjian obligasi.
 
"Dengan adanya kejadian itu, jika tidak bisa menuntaskan restrukturisasi utang dan penurunan peringkat. Saya perkirakan saham BUMI bisa menjurus Rp50 per lembar saham. Pokoknya bakal ke sana," jelas Ahmad.
 
Saham perseroan saat ini berada di posisi Rp78 per lembar. Adapun saham perseroan hari ini melemah Rp3 atau setara 3,7 persen. Sebelumnya saham BUMI dibuka di posisi Rp81 dan sempat menyentuh level tertingginya di level Rp82 per saham.
 
Sekadar informasi, utang BUMI yang akan dan sudah jatuh tempo berjumlah total sekitar USD2,161 miliar, di mana profil utang perseroan tersebut tercatat per 30 September 2014 (tidak diaudit). Rincian fasilitas dan nama kreditur yang mendekati jatuh tempo di antaranya Country Forest Limited 2009 yang dibagi dua, yakni fasilitas commitment B sebesar USD337 juta dan jatuh tempo pada 18 September 2014. Kemudian fasilitas commitment C sebesar USD700 juta yang jatuh tempo pada 18 September 2015. Status pembayaran keduanya sedang dalam proses restrukturisasi.
 
Sebagaimana telah disampaikan dalam informasi perusahaan perseroan, dengan telah dialihkannya saham KPC sebesar 19 persen atau setara USD950 juta, jumlah kewajiban perseroan berkurang menjadi USD1.037 juta. Sedangkan sisa utang selanjutnya akan berkurang setelah pengalihan saham BRMS sebesar 42 persen atau setara dengan USD257 juta dan pengalihan saham senilai USD150 juta melalui proses right issue perseroan selesai dilakukan.
 
Utang selanjutnya kepada fasilitas Axis Bank Limited 2011 sejumlah USD140 juta yang jatuh tempo pada 4 Agustus 2016. Selanjutnya utang fasilitas Credit Suisse 2010-2 sejumlah USD117,5 juta yang akan jatuh tempo pada November 2014. Kemudian utang fasilitas Deutsche Bank 2011 sejumlah USD54 juta yang jatuh tempo pada November 2014. Lalu ada utang dari fasilitas China Development Bank sejumlah USD600 juta yang jatuh tempo pada 6 Februari 2016.
 
Adapula utang fasilitas UBS AG 201-1 sejumlah USD62,5 juta yang jatuh tempo pada 1 April 2015. Proposal terkait pembayaran pokok dan bunga beberapa utang perseroan yang lebih efisien saat ini sedang dalam pembicaraan dengan kreditur. Sementara itu, utang fasilitas Castleford Investment Holdings Ltd 2013 sejumlah USD150 juta yang jatuh tempo pada USD14 November 2014 sudah dilunasi melalui mekanisme right issue.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan