Mengutip laporan paparan publik BNBR, Jumat (4/12/2015), aset yang mengalami penurunan tidak luput dari hasil neraca pendapatan perseroan yang masih lesu sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Pendapatan perseroan yang turun drastis menjadi Rp4,17 triliun, dari posisi pendapatan kuartal III-2014 yang tembus ke posisi Rp4,74 triliun.
Kinerja pendapatan yang turun banyak disebabkan oleh kinerja bisnis otomotif, metal, dan bahan bangunan yang sedang lesu. Di mana posisi penjualan Bakrie Autoparts mengalami penurunan menjadi 18,76 metrik ton per kuartal III-2015, dengan penjualan di 2014 masih mencapai 34,95 metrik ton.
Selain itu, Bakrie Metal Industries juga mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan menjadi 69,88 metrik ton per September 2015, dari posisi tahun lalu sebesar 166,17 metrik ton.
Pendapatan yang menurun membuat perseroan rugi komprehensif sebesar Rp858,13 miliar di kuartal III-2015. Padahal, pada kuartal III tahun sebelumnya, BNBR masih memperoleh laba sebesar Rp77,40 miliar. Rugi yang ditanggung perseroan disebabkan oleh rugi selisih kurs.
Adapun untuk total utang perseroan dalam bentuk dua mata uang. Posisi utang perseroan dalam bentuk dolar AS (USD) menjadi USD558 juta per September 2015, atau turun 1,9 persen dari sebesar USD666 juta di 2014. Sedangkan dalam bentuk rupiah mencapai Rp525 miliar di kuartal 2015, atau turun Rp50 miliar dari posisi sebelumnya mencapai Rp575 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id