Jumat ini pasar mengntisipasi rilis data tenaga kerja terbaru di AS. Selain itu pasar juga menunggu perkembangan negosiasi dagang AS-Tiongkok fase satu yang dijadwalkan akan ditandatangani minggu depan. USD menguat terhadap major currencies lain untuk hari ketiga setelah data jobless claim turun lebih tinggi dari ekspektasi.
Samuel Research Team mengungkapkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil naik 0,78 persen ke level 6.274,4 yang juga dipengaruhi oleh meredanya konflik antara AS dan Iran, walaupun sempat terjadi serangan balasan yang sebelumnya dilakukan Iran ke pangkalan militer AS.
"Pagi ini Nikkei dibuka naik 0,64 persen dan Kospi naik 0,26 persen. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak menguat hari ini didukung oleh penguatan bursa-bursa regional," sebut Samuel Research Team, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Jumat, 10 Januari 2020.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat berakhir lebih tinggi pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Penguatan dapat terjadi karena suasana pasar saham terangkat setelah Presiden AS Donald Trump meremehkan serangan rudal Iran terhadap pasukan AS di Irak.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 211,81 poin atau 0,74 persen menjadi 28.956,90. Sedangkan S&P 500 meningkat sebanyak 21,65 poin atau 0,67 persen menjadi 3.274,70. Indeks Komposit Nasdaq naik 74,18 poin atau 0,81 persen menjadi 9.203,43.
Saham raksasa teknologi utama AS, termasuk Facebook, Apple, Amazon, dan Google-parent Alphabet, ditutup lebih tinggi, memberikan kontribusi kenaikan pasar. Semua 11 sektor utama S&P 500 naik pada penutupan pasar, dengan teknologi naik 1,13 persen, mengungguli sisanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News