Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan secara teknikal pergerakan indeks hari ini akan menguji harga rata-rata 200 hari (MA200) yakni di level 6.263. Menurutnya, sinyal pelemahan akan lebih kuat jika IHSG break out dari level tersebut.
Oleh karena itu, Lanjar memprediksi, IHSG hari ini akan diperdagangkan di level 6.250-6.300. "IHSG masih akan bergerak cenderung melemah," sebut Lanjar, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Jumat, 3 Januari 2020.
Lanjar menjelaskan mengacu perdagangkan kemarin pelemahan IHSG disebabkan turunnya saham pertanian dan infrastruktur. Harga CPO yang telah naik cukup tinggi dan harga komditas pengganti seperti soybean membuat katalis negatif pada saham-saham produsen CPO.
Sedangkan dari infrastruktur bencana banjir yang terjadi pada sejumlah titik di ibu kota membuat kepercayaan investor terhadap infrastruktur berkurang. Hal itu membuat investor investor wait and see.
"Transaksi di Bursa Efek kemarin masih tergolong sepi di mana total nilainya hanya mencapai Rp4,17 triliun, sedangkan rata-rata value per hari di 2019 sebesar Rp9 triliun," jelas dia.
Untuk perdagangan hari ini, Lanjar memprediksi investor masih akan berhati-hati karena sepinya perdagangan awal tahun. Selain itu, investor juga akan menunggu rilis data inflasi di Jerman dan indeks kinerja manufaktur di Amerika Serikat yang diekspektasi cukup baik.
"Selanjutnya investor masih akan berhati-hati disepinya perdagangan akhir awal tahun," tukas dia.
Beberapa saham yang bisa diperhatikan pada perdagangan awal tahun ini adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Bank Danamon Tbk (BDMN), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News