"Kami sampaikan kalau perseroan belum memberikan laporan keuangan 2014, karena kami masih tunggu konfrimasi utang dari beberapa kreditur," ujar Direktur & Corporate Secretary BUMI Dileep Srivastava, seperti mengutip laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/4/2015).
Penyampaian informasi laporan keuangan itu, jelas dia, merujuk kepada peraturan pasar modal No: X.K.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No: Kep-346?BL/2011 tanggal 5 Juli 2011 tentang penyampaian laporan keuangan berkala emiten atau perusahaan publik. Penyampaian laporan keuangan tahunan perseroan, seharusnya dikirimkan hingga akhir maret, atau setara tiga bulan setelah masa satu tahun kinerja perseroan habis.
Sebagai informasi, total utang PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencapai sebesar USD3,73 miliar hingga September 2014, utang yang terbesar mencapai USD1,03 miliar berasal dari Country Forest Limited Facility yang merupakan lembaga keuangan yang di bawah naungan China Investment Corporation (CIC).
"Utang kepada Guaranteed Convertible Bond I sebesar USD375 juta," ujar Direktur BUMI, Andrew Christopher Beckham.
Dia menjelaskan, perseroan juga masih memiliki utang kepada Guaranteed Senior Secured Notes sebesar USD300 juta, Credit Suisse 2010 Facility-2 (Amended & Restated) sebesar USD117,5 juta. Guaranteed Senior Secured Notes II sebesar USD700 juta, UBS AG Facility sebesar USD62,5 juta.
Kemudian, utang kepada Axis Bank Limited Facility 2011 sebesar USD140 juta, Deutsche Bank 2011 Facility sebesar USD54 juta, China Development Bank Facility sebesar USD600 juta, RBI Loan Facility sebesar USD80,69 juta, Credit Suisse Facility-2014 sebesar USD114,31 juta dan Castleford Investment Holdings Ltd Facility 2013 sebesar USD150 juta.
Andrew menuturkan, utang pertama kali BUMI dari CIC Sebesar USD1,9 miliar dengan tingkat bunga tetap 12 persen per tahun dan internal rate return (IRR) sebesar 19 persen yang wajib dibayar pada tanggal pembayaran pokok utang.
Dengan telah dialihkannya saham KPC sebesar 19 persen atau setara USD950 juta, jumlah kewajiban perseroan berkurang menjadi USD1,03 miliar, sisa utang selanjutnya akan berkurang setelah pengalihan saham BRMS sebesar 42 persen atau setara dengan USD257 juta dan pengalihan saham senilai USD150 juta melalui proses right issue perseroan selesai dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News