Illustrasi. ANTARA/Rosa Panggabean.
Illustrasi. ANTARA/Rosa Panggabean.

Pasca-Penutupan Gerai Sevel, Saham MDRN Terjun Bebas

Arif Wicaksono • 03 Juli 2017 15:38
medcom.id, Jakarta: Saham PT Modern International Tbk (MDRN), anjlok pasca penutupan gerai Seven-Eleven. Penurunan saham ini menjadi yang terburuk ketimbang dengan pemain ritel lainnya seperti PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).
 
Dikutip dari Bloomberg, Senin 3 Juli 2017, saham MDRN pada perdagangan hari ini berada pada Rp50 per lembar saham atau turun 65,28 persen selama setahun.  Sedangkan emiten ritel lainnya seperti AMRT berada pada Rp575 atau turun 3,42 persen dalam setahun. DNET naik sebanyak 120,36 persen dalam periode yang sama.
 
Turunya saham MDRN tak lepas dari buruknya kinerja perseroan. Laba bersih MDRN pada tahun lalu mengalami rugi bersih sebesar Rp638 miliar. Sedangkan AMRT, yang memiliki gerai Alfamart, laba bersihnya mencapai Rp46 miliar pada kuartal I 2017. DNET yang memiliki berbagai lini bisnis dari Indomaret hingga restauran KFC mengalami kerugian laba bersih mencapai Rp35, 14 miliar pada kuartal I-2017.   

Kejatuhan saham merupakan imbas dari penutupan seluruh gerai Sevel yang menopang 80 persen pendapatan MDRN. Gerai sevel ditutup pada 30 Juni 2017. Penutupan ini terjadi karena perusahaan tak bisa melanjutkan biaya operasional untuk bisnis waralaba itu. 
 
Mengenai penutupan ini, Fitch Ratings berpendapat bahwa penutupan gerai 7-Eleven (sevel) di Indonesia bukan persoalan industri ritel tetapi mencerminkan persoalan yang khas dari usaha waralaba. 
 
"Fitch meyakini penutupan toko oleh PT Modern Internasional Tbk (Modern Internasional) menekankan bagaimana risiko dari regulasi yang berkembang dan pentingnya model bisnis yang solid untuk profil kredit ritel," kata keterangan tertulis dari Fitch Ratings yang diterima Metrotvnews.com, Senin 3 Juli 2017.
 
Fitch meyakini permasalahan sevel makin diperburuk dengan tidak adanya perbedaan  yang jelas antara toko swalayan, sevel, toko makanan cepat saji dan restoran berukuran sedang di Indonesia. Model bisnis sevel serupa dengan restoran, karena menyediakan makanan siap saji, minuman serta tempat duduk dan Wi-Fi gratis. 
 
Akibatnya, perusahaan berhadapan dengan kuatnya persaingan dengan restoran cepat saji dan penjual makanan tradisional yang masih sangat populer di kalangan konsumen Indonesia. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan