"Kategori sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari APBN sebanyak 46 persen, BUMN sebesar 18 persen, sementara swasta dan lainnya terdapat 37 persen," ujar Corporate Secretary ADHI Ki Syahgolang Permata, mengutip laporan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (16/1/2015).
Dia menjelaskan, dari sisi lini bisnis, diawal tahun 2015 ini, konstruksi dan EPC masih mendominasi kontribusi sebesar 89 persen dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Perseroan pelat merah di sektor konstruksi ini membidik perolehan kontrak baru Rp15,2 triliun sepanjang 2015. Lini bisnis jasa konstruksi ditargetkan meraih perolehan kontrak baru sebesar Rp12,5 triliun, lini bisnis EPC sebesar Rp460,1 miliar, lini bisnis Properti Realty sebesar Rp1,7 triliun, dan lini bisnis precast concrete Rp479,6 miliar. Sedangkan dari jenis pekerjaan, proyek gedung diperkirakan sebanyak 39 persen, jalan dan jembatan sebesar 31 persen dan sisanya adalah proyek infrastruktur lainnya.
Sepanjang 2015, total pendapatan usaha ditargetkan sebesar Rp13,2 triliun. Target laba bersih yang direncanakan perseroan sebesar Rp440,1 miliar. "Anak perusahaan yang dominan memberikan kontribusi adalah PT Adhi Persada Properti dan PT Adhi Persada Realty sebesar 66,6 persen melalui pengembangan bisnis properti realti," tukasnya.
Sementara itu, perseroan pada tahun ini menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp824,7 miliar. Dana capex yang dianggarkan untuk menjalankan bisnis.
Dana capex terdiri atas investasi pengembangan bisnis properti realti hotel sebesar Rp566,1 miliar, penyertaan proyek investasi sebesar Rp202,8 miliar, serta pembelian aset tetap sebesar Rp68,387 miliar. Sumber dana belanja modal tersebut berasal dari sisa dana hasil penerbitan obligasi yang lalu dan kredit perbankan serta kas internal Perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News