Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan dengan menjadi perusahaan terbuka, perusahaan akan menerapkan tata kelola yang baik atau good corporate governance dan menjadi pilihan investasi di pasar modal.
"Kami berharap klub bola lainnya bisa mengikuti jejak Bali United untuk bergabung di pasar moda dan meramaikan sepak bola di Indonesia," kata Inarno di Gedung BEI, Jakarta, Senin, 17 Juni 2019.
Ditempat yang sama, Direktur Utama Bali Bintang Sejahtera Yabes Tanuri mengungkapkan sebelum mencatatkan saham perdana atau IPO perusahaan pengelola klub sepak bola jarang dilirik oleh investor. Melalui IPO ini pula akan menjadi pintu masuk bagi investor-investor baru.
"Kita tujuannya untuk memajukan industri olah raga. Karena industri olah raga belum dilihat orang lain. Dan dengan menjadi yang pertama (IPO), kita bisa mengajak ramai-ramai memajukan industrinya dan memajukan ekonomi," jelas Yabes.
Sejauh ini porsi saham Bali Bintang Sejahtera terdiri pemain, perorangan, dan institusi. Saat perdana listing, saham perusahaan yang bergerak di bidang entertainment berkode BOLA ini langsung melejit 69,14 persen atau 121 poin ke Rp296.
Saham tersebut ditransaksikan sebanyak sembilan kali dengan volume 515 lot. Sehingga untuk sementara memperoleh dana segar Rp15,24 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News