Mengutip Bloomberg, Rabu, 25 September 2019, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka melemah ke Rp14.120 per USD. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp14.120 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.920 per USD.
Sementara itu, kurs dolar Amerika Serikat melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Kondisi itu terjadi karena para pedagang mencerna sejumlah data ekonomi yang suram.
Indeks USD, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,27 persen menjadi 98,3392 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1017 dari USD1,0995 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2495 dari USD1,2435 pada sesi sebelumnya.
Dolar Australia naik menjadi USD0,6799 dari USD0,6769. Dolar AS dibeli 107,04 yen Jepang, lebih rendah dibandingkan dengan 107,46 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9855 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9898 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3236 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3259 dolar Kanada.
Kepercayaan konsumen AS surut pada September menyusul meningkatnya ketegangan perdagangan yang memicu kekhawatiran tentang kondisi bisnis dan pasar tenaga kerja, sinyal potensial yang mengkhawatirkan untuk pengeluaran konsumen, yang telah menjadi penggerak ekonomi.
Indeks kepercayaan konsumen AS melemah menjadi 125,1 pada September, penurunan tajam dari pembacaan Agustus sebesar 134,2, kelompok riset bisnis yang berbasis di New York, Conference Board melaporkan.
"Meningkatnya ketegangan perdagangan dan tarif pada akhir Agustus tampaknya telah mengguncang konsumen," kata Direktur Senior Indikator Ekonomi Conference Board Lynn Franco, dalam sebuah pernyataan.
Survei yang relatif suram dari Conference Board mencerminkan survei kepercayaan lain dan dapat memperbaharui kekhawatiran pasar keuangan dari resesi yang telah agak diredakan oleh penjualan ritel, produksi industri dan data perumahan yang kuat pada Agustus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News