Penurunan peringkat utang dilakukan oleh S&P berdasarkan asumsi, BUMI sebagai penjamin (guarantor) tidak melakukan pembayaran bunga dalam waktu tenggang 30 hari sebagaimana diatur dalam perjanjian obligasi.
Menanggapi penurunan peringkat yang diberikan oleh S&P, Direktur BUMI Andrew Christopher Beckham mengatakan, laporan S&P yang memberikan penurunan peringkat dari SD menjadi D tidak memperhatikan kenyataan di lapangan.
"Mereka telah menggunakan model yang telah usang (outdated) yang mengabaikan faktor dan langkah-langkah mitigasi yang telah diambil perseroan, dalam rangka menghadapi sentimen sektor dan harga batubara yang menurun tajam," ujar Andrew, saat public expose BUMI di Epicentrum, Jakarta, Rabu (26/11/2014).
Dia menjelaskan, perseroan juga sudah berupaya keras dalam memperbaiki penjualan dan mengurangi biaya. Agar nilai utang perseroan bisa mengalami penurunan.
Sekadar diketahui, peringkat SD diberikan oleh S&P kepada suatu perusahaan karena beberapa kewajibannya mengalami gagal bayar. Sedangkan peringkat D merupakan peringkat terendah, karena diyakini akan terjadi gagal bayar atas sebagian besar atau seluruh kewajibannya.
Total utang BUMI mencapai USD3,73 miliar hingga September 2014, utang yang terbesar mencapai USD1,03 miliar berasal dari Country Forest Limited Facility yang merupakan lembaga keuangan yang dibawah naungan China Investment Corporation (CIC). Utang kepada Guaranteed Convertible Bond I sebesar USD375 juta, Guaranteed Senior Secured Notes sebesar USD300 juta, Credit Suisse 2010 Facility - 2 (Amended & Restated) sebesar USD117,5 juta. Guaranteed Senior Secured Notes II sebesar USD700 juta, UBS AG Facility sebesar USD62,5 juta.
Kemudian, utang kepada Axis Bank Limited Facility 2011 sebesar USD140 juta, Deutsche Bank 2011 Facility sebesar USD54 juta, China Development Bank Facility sebesar USD600 juta, RBI Loan Facility sebesar USD80,69 juta, Credit Suisse Facility-2014 sebesar USD114,31 juta dan Castleford Investment Holdings Ltd Facility 2013 sebesar USD150 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News