Pendapatan yang meningkat ini memberikan dampak bagi laba perseroan di semester I-2015, di mana laba perseroan naik 18,44 persen menjadi Rp477,85 miliar, dari raupan laba bersih sebesar Rp403,44 miliar di Juni 2014. Demikian mengutip laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (6/8/2015).
Beban pokok pendapatan perseroan mengalami peningkatan menjadi Rp398,61 miliar di Juni 2015, dari perolehan diperiode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp342,48 miliar. Alhasil laba bruto menjadi Rp512,66 miliar, atau naik dari posisi laba bruto sebesar Rp468,23 miliar di Juni 2014.
Adapun beban usaha perseroan menjadi Rp89,76 miliar di Juni 2015, atau meningkat dari perolehan beban usaha sebesar Rp59,98 miliar di Juni 2014. Pendapatan lain menjadi Rp56,30 miliar dan beban lainnya hanya mencapai Rp19,95 juta. Sedangkan beban pajak perseroan mencapai Rp9,45 miliar, terdiri dari pajak kini (progresif) sebesar Rp9,60 miliar, dan pajak tangguhan sebesar Rp145,05 juta.
Sementara itu, posisi aset perseroan sepanjang enam bulan pertama 2015 mengalami peningkatan menjadi Rp5,05 triliun, dari posisi aset sebesar Rp4,31 triliun di 2014. Sedangkan posisi liabilitas dan ekuitas perseroan masing-masing sebesar Rp1,83 triliun dan Rp3,21 triliun.
Sekadar informasi, Lippo Cikarang memulai pengembangan bisnis propertinya dengan sebuah visi yaitu membangun kawasan Kota Industri yang lengkap dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk bekerja, tinggal dan gaya hidup.
Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia pada 1997, Perseroan berhasil membangun kawasan ramah lingkungan, yang secara cepat tumbuh menjadi Kota Mandiri dengan kawasan industri sebagai basis ekonomi di lahan seluas 3.000 hektare (ha) yang terletak sekitar 30 kilometer dari Jakarta, di Koridor Timur Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News