"Karena tekanan akibat tingginya beban biaya dana dan kondisi makroekonomi sampai awal 2015 yang masih belum kondusif, sehingga raihan laba kita menurun," ujar Direktur Perencanaan dan Keuangan Bank Bukopin Tri Joko Prihanto, dalam siaran persnya, di Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Dia menjelaskan, pada kuartal pertama 2015 Bank Bukopin telah menyalurkan kredit sebesar Rp55,3 triliun. Angka tersebut tumbuh 13,50 persen dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya.
Sementara dari total kredit yang disalurkan, sebagian besar diserap oleh sektor UKM, yaitu mencapai Rp21,64 triliun dan kredit konsumer sebesar Rp7,59 triliun. Pertumbuhan terbesar terjadi pada kredit mikro yang melonjak 53,39 persen menjadi Rp6,28 triliun disusul oleh kredit UKM yang tumbuh 16,46 persen. Pada periode yang sama, kredit komersial yang disalurkan Bank Bukopin mencapai Rp19,83 triliun.
Sejalan dengan pertumbuhan kredit, posisi Dana Pihak Ketiga Perseroan pada kuartal pertama tahun ini juga terus meningkat.
"Kami bangga dan bersyukur Bank Bukopin masih terus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. Hal ini setidaknya terlihat dari mobilisasi dana pihak ketiga perseroan yang meningkat 15,33 persen dibandingkan dengan tahun lalu menjadi Rp68,1 triliun,” kata dia.
Sampai dengan kuartal pertama 2015 Bank Bukopin berhasil membukukan pertumbuhan aset sebesar 12,69 persen dibandingkan dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp81,5 triliun.
Sementara itu, sepanjang kuartal pertama 2015, pendapatan bunga Perseroan tumbuh 17,35 persen dari Rp1,6 triliun menjadi Rp1,9 triliun dan fee based income meningkat secara signifikan sebesar 29,10 persen dari Rp207 miliar menjadi Rp268 miliar secara year-on-year (YoY).
"Kuartal pertama 2015, posisi CAR perseroan sebesar 14,65 persen, NIM 3,26 persen, BOPO 87,68 persen, LDR 80,32 persen, dan NPL (net) tercatat 2,03 persen," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News