Penyanyi Andini Aisyah Haryadi di BEI. MTVN/Husen
Penyanyi Andini Aisyah Haryadi di BEI. MTVN/Husen

Masa Depan Terjamin Jadi Alasan Andien Nabung Saham

Husen Miftahudin • 12 November 2015 22:22
medcom.id, Jakarta: Penyanyi Andini Aisyah Haryadi atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Andien mengakui, masa depan yang tak menentu membuat dirinya mengambil jalan untuk berinvestasi dengan menabung saham. Menurut dia, menabung saham merupakan cara untuk mengatur keuangan untuk menjamin kebutuhan di masa yang akan datang.
 
"Tujuan investasi untuk masa depan saya, suami saya. Saham akan memberikan return yang bagus untuk ke depannya. Kendati saat ini kondisi pasar belum menggembirakan," ujar Andien ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2015).
 
Ia mengakui, sebelumnya ia tak mengerti sama sekali dengan pasar modal. Berbekal bantuan pengetahun dari teman, akhirnya penyanyi berusia 30 tahun ini memberanikan diri untuk menabung di reksadana. Setelah mengerti, akhirnya ia pun membeli saham.

"Saya sebelumnya belum pernah kenalan sama pasar modal sama sekali. Jadi uang yang saya taruh di situ memang yang selama ini saya blm pernah investasikan dimana-mana. Tapi memang ini ada pos uang yang memang saya kebingungan dan tidak tahu mau ditaruh di mana. Saya tanya teman dan financial consultant, jadi uang itu  saya taruh di reksadana," ujar dia.
 
"Kalau saya di reksadana itu baru dua tahun, kemudian setelah itu terjun ke dunia saham. Reksadana atau di saham berarti saya memikirkan investasinya yang jangka panjang. Kalau dilihat memang surprisingly menggembirakan," tambah Andien.
 
Sejalan, Giring Ganesha atau yang lebih dikenal dengan Giring Nidji juga menyisihkan sebagian penghasilannya untuh berinvestasi di dunia pasar modal. Imbal hasil dan jaminan masa depan menjadi alasan utama pria kelahiran Bandung ini menabung di pasar modal melalui reksadana dan saham.
 
"Saya melihat bahwa mahalnya resepsi pernikahan, mahalnya DP (down payment/uang muka) rumah, mahalnya pendidikan anak, inflasi. Akhirnya disitulah saya berinvestasi di reksadana dan pasar modal," ujar dia.
 
Awalnya, aku Giring, ia merupakan anak muda yang bersifat hedonisme dan memiliki konsumerisme tinggi dengan membelanjakan uang pada hal-hal yang tidak terlalu penting. Sayangnya, hal tersebut justru membuat dirinya tak memiliki cadangan keuangan untuk masa depannya.
 
"Kalau saya terus mengikuti nafsu belanja, saya bakal terlibat hutang dan macam-macam. Dulu itu saya harus membelanjakan uang yang saya punya. Kalau keluar toko, harus bawa belanjaan. Pokoknya foya-foya lah waktu itu," jelas dia.
 
"Tapi pas setelah saya masuk reksadana dan saham, semenjak 2007 sampai 2010 itu sudah ketambel. Ini jelas sangat menguntungkan. Bayangkan saja, hanya dengan Rp100 ribu per bulan, dalam 10 tahun lagi bisa dapetin Rp500 juta. Salah satu reksadana favorit saya, dalam w0 tahun itu returnya bisa capai 697 persen," pungkas Giring.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan