"Itu saya kira angka yang masih bisa (dicapai). Apalagi kita sekarang sudah layak investasi sehingga kita bisa mencapai yang lebih baik dari kemarin, saya kira target itu bisa dicapai," ujarnya, di Komisi XI DPR RI, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 6 Juni 2017.
Dirinya menambahkan, penambahan jumlah investor menjadi hal yang sangat penting. Untuk itu diharapakan ada sosialisasi yang lebih masif dalam rangka meningkatkan minat investor. Salah satunya dengan mengidentifikasi calon investor sesuai dengan kebutuhannya.
"Misalnya untuk daerah income per kapita yang tinggi, pendidikan tinggi kita bisa offer produk yang lebih baik, misal, obligasi, reksa dana, saham, bahkan investasi yang sifatnya jangka panjang. Sementara bagi daerah lain kita sampaikan produk yang risikonya rendah sesuai dengan kebutuhan mereka. Saya kira dengan itu investor kita bisa bertambah," jelas dia.
Selain itu, dirinya akan fokus untuk mengembangkan produk-produk investasi di pasar modal. Tidak hanya saham, tetapi juga investasi di produk lainnya seperti reksadana, obligasi, serta surat utang atau bond.
"Kita juga fokus di instrumen lain bisa berkembang. Surat utang bisa berkembang, produk-produk baru, perpetual bond, misalnya, project bond kita bisa perkenalkan yang sesuai dengan pendanaan jangka panjang," pungkasnya.
Arif merupakan salah satu dari dua calon anggota Dewan Komisioner OJK merangkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal. Dirinya harus bersaing dengan Nurhaida yang merupakan calon petahana untuk posisi yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News