Demikian seperti dikutip dalam laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (7/5/2015). Pendapatan perseroan yang meningkat membuat laba bersih naik menjadi Rp43,90 miliar di kuartal I-2015, dari posisi laba bersih sebesar Rp23,36 miliar di kuartal I-2014.
Laba bruto menjadi Rp301,85 miliar di kuartal I-2015, atau naik dari laba bruto sebesar Rp241,31 miliar di kuartal I-2014. Laba usaha menjadi Rp71,29 miliar di kuartal I-2015, atau naik dari posisi laba usaha sebesar Rp29,60 miliar di kuartal I-2014.
Laba sebelum pajak menjadi Rp63,55 miliar di kuartal I-2015, atau naik dari posisi laba sebelum pajak sebesar Rp27,95 miliar di kuartal I-2014. Beban pokok menjadi Rp713,16 miliar di kuartal I-2015, atau naik dari posisi beban pokok sebesar Rp625,72 miliar di kuartal I-2014. Sementara itu, posisi aset Kimia Farma menjadi Rp2,81 triliun di kuartal I-2015, atau turun dari posisi aset sebesar Rp2,96 triliun di akhir 2014.
Sekadar informasi, Kimia Farma merupakan perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada 1817 bernama NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co.
Pemerintah pun kemudian melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Pada 4 Juli 2001, perseroan kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik, PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek Indonesia).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News