"RUPS Tahunan menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham untuk tahun buku 2014 sebesar Rp166,37 miliar atau Rp14 per saham, mewakili 10,5 persen laba bersih Bank di 2014," ujar Direktur Utama PermataBank Roy A Arfandy, di Gedung World Trade Center I, Jalan Jenderal Sudirman, Setia Budi, Jakarta Selatan, Jumat (24/4/2015).
Laba bersih sebesar Rp1,59 triliun mengalami penurunan delapan persen dari 2013 disebabkan penurunan kualitas aset dan kenaikan beban pencadangan kredit (loan impairment). Sedangkan laba operasional sebelum pencadangan naik 15 persen menjadi Rp 3,22 triliun dari tahun sebelumnya.
Sementara itu, pendapatan operasional perusahaan naik 10 persen menjadi Rp7,42 triliun didorong pendapatan berbasis biaya (fee based income) meskipun ada tekanan dari tingginya biaya pendanaan.
"Sisa laba bersih ditetapkan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan dan mendukung pertumbuhan bisnis Bank," lanjut dia.
Kredit termasuk pembiayaan syariah tumbuh 11 persen yoy menjadi Rp131 triliun. Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) termasuk pendanaan syariah naik 11 persen yoy menjadi Rp148 triliun, sehingga rasio Loan to Deposit (LDR) tetap stabil di 89 persen. Total aset naik 12 persen yoy menjadi Rp185 triliun.
"Meskipun kondisi ekonomi makro penuh dengan tantangan, PermataBank mengakhiri 2014 dengan kondisi dan posisi yang baik untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan di tahun-tahun mendatang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id