Kesepakatan ini memungkinkan perusahaan di bawah naungan Sinar Mas untuk melakukan pembangunan pembangkit listrik guna memasok kebutuhan energi, pengembangan pulp dan paper di Indonesia dan pengembangan industri telekomunikasi di bawah Sinar Mas.
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSS) menandatangani kesepakatan pinjaman senilai USD510 juta dari China Development Bank Corporation (CDB) untuk pengembangan pembangkit listrik di Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan.
Pinjaman tersebut mencapai 75 persen dari keseluruhan pinjaman yang mencapai sebesar USD680 juta. Dana akan dialokasikan untuk pembangunan pembangkit listrik mulut tambang Sumsel-5 Musi Banyuasin berkapasitas 1x300 MW senilai USD480 juta, dan pembangkit listrik Kendari-3, berkapasitas 2x50 MW sebesar USD200 juta.
Sebelumnya pada 4 Desember 2012 di Jakarta, PT DSSP Power Sumsel (DSSP) telah lebih dulu menandatangani kesepakatan pinjaman sebesar USD318 juta, juga dari CDB. Dana itu digunakan untuk pembangunan pembangkit listrik mulut tambang berkapasitas 2x150 MW di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Sementara itu, untuk pengembangan pulp paper untuk perusahaan di bawah Sinar Mas mendapatkan pinjaman senilai USD350 juta dan 2,1 M RMB atau kurang lebih setara dengan USD700 juta.
"Kesinambungan kemitraan kami dengan lembaga keuangan luar negeri juga menggambarkan kepercayaan mereka akan perkembangan serta reputasi industri nasional yang tetap terjaga," ujar Managing Director Sinar Mas, G. Sulistiyanto, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/3/2015).
Dari bidang telekomunikasi, sejak 2006 Sinar Mas sudah bekerja sama dengan China Development Bank untuk pembangunan konstruksi, instalasi dan jaringan industri telekomunikasi LTE Sinar Mas melalui Smartfren. Bantuan pinjaman yang ditandatangan di Bejing saat ini mencapai USD300 juta. Sebelumnya, Smartfren sudah menandatangani pinjaman USD700 juta.
"Kesepakatan ini semakin memperkuat hubungan yang telah berlangsung sebelumnya dengan mitra kami, lembaga keuangan dari Tiongkok, sekaligus memperluas cakupannya ke sektor lain yang berada di bawah pilar usaha Sinar Mas. Selain itu, kesepakatan juga bermakna dukungan penuh kami terhadap upaya pemerintah meningkatkan kapasitas listrik hingga 35.000 MW dalam lima tahun di seluruh wilayah Indonesia, khususnya guna memfasilitasi kebutuhan sektor industri," tambah Board Member of Sinar Mas dan Vice Chairman Sinar Mas, Franky O. Widjaja.
Total investasi yang ditandatangani Sinar Mas kali ini mencapai lebih dari USD1,5 miliar. Tanda tangan investasi yang dilakukan di The Great Hall ini dihadiri Presiden RI Joko Widodo dan PM RRT Li Keqiang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News