"Serta kemungkinan menguatnya rupiah setelah kekhawatiran investor global akan risiko resesi di AS mulai mereda. Investor kemungkinan kembali ke pasar obligasi negara berkembang di tengah rendahnya yield obligasi global," sebut Ahmad Mikail, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019.
Sementara itu, imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun diperkirakan bergerak turun. Imbal hasil SUN 10 tahun kemungkinan bergerak di rentang 7,20-7,28 persen. Adapun rekomendasi seri obligasi negara yakni PBS014; PBS022; FR0078;FR0079; FR0081;FR0082;FR0080.
Di sisi lain, saham-saham di Wall Street menguat pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Laporan sejumlah upaya stimulus di Tiongkok dan Jerman meredakan kekhawatiran perlambatan dalam ekonomi global yang dipicu oleh penurunan imbal hasil obligasi pekan lalu.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 249,78 poin atau 0,96 persen menjadi 26.135,79 poin. Indeks S&P 500 bertambah 34,97 poin atau 1,21 persen menjadi 2.923,65 poin. Indeks Komposit Nasdaq naik 106,82 poin atau 1,35 persen menjadi 8.002,81 poin.
Indeks acuan S&P 500 memulihkan sebagian besar kerugiannya setelah inversi singkat kurva imbal hasil antara surat utang Pemerintah AS dua tahun dan 10 tahun pada Rabu 14 Agustus yang biasanya dipandang sebagai indikator resesi dalam dua tahun ke depan. Setelah jatuh hampir tiga persen pada hari yang sama, S&P 500 telah meningkat selama tiga sesi terakhir.
Bank sentral Tiongkok meluncurkan reformasi suku bunga utama pada Sabtu 17 Agustus untuk membantu mengarahkan biaya pinjaman lebih rendah bagi perusahaan. Pada Minggu 18 Agustus, Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz menyatakan bahwa Berlin dapat menyediakan hingga 50 miliar euro (USD55 miliar) pengeluaran tambahan.
"Itu adalah cerita positif, dan itu mendorong lingkungan berisiko yang telah bertahan sepanjang hari. Investor senang melihat bahwa negara-negara mengakui risiko di luar sana," kata Kepala Strategi Pasar JonesTrading Michael O'Rourke, di Greenwich, Connecticut.
Saham-saham juga menerima dorongan karena Washington memperpanjang penangguhan hukuman 90 hari untuk Huawei Technologies Tiongkok yang masuk daftar hitam oleh Pemerintah AS pada Mei, dapat membeli komponen dari perusahaan AS untuk memasok pelanggan yang sudah ada.
Saham Apple Inc memberikan dorongan terbesar untuk tiga indeks utama Wall Street. Presiden Donald Trump mengatakan pada Minggu waktu setempat (Senin WIB) bahwa ia telah berbicara dengan Kepala Eksekutif Apple Tim Cook, yang membuat alasan bagus bahwa tarif dapat merugikan Apple.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id