Direktur Utama SMI Emma Sri Martini menyatakan aksi korporasi yang dilakukan perseroan disambut positif oleh investor lokal maupun luar negeri. Sehingga, obligasi yang diterbitkan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) dan hampir 30 persen permintaan datang dari investor asing.
"Tingginya permintaan investor terhadap obligasi SMI, meskipun dalam era suku bunga rendah ini, menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan investor pada perseroan dan juga menunjukkan bahwa sektor infrastruktur saat ini telah menjadi asset class bagi investor," kata Emma di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Kamis, 16 November 2017.
SMI, tutur Emma, juga menyambut baik penerbitan obligasi tersebut, karena seiring fungsi SMI yang dapat memobilitasi dana domestik dan luar negeri untuk membangun infrastruktur di Indonesia.
Baca: SMI Targetkan Pendanaan 3 Proyek Infrastruktur dengan Skema Syariah
"Kami bersyukur atas pencapaian obligasi ini, hal ini sejalan dengan arahan yang diberikan pemerintah kepada kami yaitu me-leverage modal yang diberikan pemerintah, untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan infrastruktur nasional," tutur Emma.
Selain itu, lanjut Emma, kepercayaan ini pun merupakan amanat bagi perusahaan untuk selalu menjadi terbaik, handal dalam layanan, dan semakin kokoh dalam berperan membangun infrastruktur hingga pelosok seluruh Indonesia.
Obligasi senilai Rp7 triliun, dia menambahkan, diterbitkan dari tiga Seri, yakni Seri A berjangka waktu satu tahun, Seri B bertenor tiga tahun, dan Seri C memiliki jangka waktu lima tahun.
"Kami telah bekerja sama dengan PT BCA Sekuritas, PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities, PT Indo Premier Securities, PT Mabank Kim Eng Securities dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi penerbitan obligasi tersebut," pungkas Emma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News