Direktur Keuangan Vale Bernardus Irmanto menjelaskan Vale tengah mengembangkan dua proyek tambang di Bahodopi, Sulawesi Tengah dan Pomalaa, Sulawes Tenggara. Dengan demikian, kas perusahaan dicadangkan untuk mendanai proyek tersebut.
"Kita tidak akan bagikan dividen pertimbangan utama memang kondisi kas kita cadangkan untuk kebutuhan capital yang besar, untuk bisa mendanai projek pengembangan," kata Bernardus usai RUPS di Gedung CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Selasa, 2 April 2019.
Ia mengatakan alokasi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ni sebesar USD165 juta. Angka tersebut lebih besar dibandingkan capex tahun lalu yang senilai USD83 juta.
Adapun progres kedua projek tersebut sudah dalam tahap finalisasi dengan para mitra. Untuk proyek di Bahadopi nantinya Vale akan membentuk joint venture atau mitra dengan pihak Tiongkok. Sementara untuk Pomala akan bermitra dengan investor Jepang.
Wakil Presiden Direktur Vale Febriany Eddy bilang masih ada beberapa negosiasi yang masih harus dipertegas. Harapannya negosiasi tersebut akan dirampungkan di kuartal kedua tahun ini.
Selain mengandalkan ekuitas, proyek tersebut juga financing. Febri mengatakan pihaknya terbuka terhadap segala bentuk tawaran financing termasuk dari perbankan.
"Nanti di kuartal kedua rampungkan komersial negosiasi, kita harus mendetailkan semua perjanjian, setelah itu kalau financing langsng perlu bankable," tutur Febri.
Lebih jauh negosiasi tersebut termasuk untuk pembagian porsi kepemilikan dalam joint venture antara Jepang serta Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News