Hal tersebut mengingat kini perseroan telah kembali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sehingga perseroan diharapkan dapat memberikan kontribusinya bagi pasar modal Indonesia.
"Investor Indonesia sangat pemaaf, dan ini emiten yang diharapkan dapat berkontribusi bagi pasar modal," tutur Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, saat relisting saham BUKK, di Gedung BEI, Jakarta, Senin (29/6/2015).
Di sisi lain, Tito mengemukakan jika 100 persen produk infrastruktur di Hong Kong adalah buatan perseroan. Sehingga perseroan paling penting bisa meningkatkan transparansi perseroan. "GCG juga dan bisa jadi sarana transportasi dunia. Itu yang diharapkan," tambah Tito.
Sekadar informasi, perseroan kembali mencatatkan saham (relisting) di BEI. Perseroan menjadi emiten ke delapan di tahun ini yang mencatatkan sahamnya dan bergerak flat.
Saat pembukaan perdagangan, saham perseroan berjalan stagnan selama lima menit berlangsung di posisi Rp590 per saham. Perseroan mencatatkan kembali sebanyak-banyaknya 2.640.452.000 saham, atau setara 100 persen dari saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
