"Kontribusi tersebut terutama berasal dari prapenjualan Lippo Cikarang, produk kami yang sangat bernilai, yang terletak di lokasi strategis di antara dua kota besar, Jakarta dan Bandung," tutur Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya, dalam siaran persnya, di Jakarta, Sabtu (1/8/2015).
Ketut menuturkan, dalam menghadapi kondisi pasar yang melambat di semester II-2015, pihaknya akan tetap fokus pada pelaksanaan strategi bisnis perseroan.
"Strategi kami dalam menjaga keseimbangan antara pendapatan pengembangan properti dengan pendapatan recurring telah membantu kami untuk lebih bertahan dalam menghadapi penurunan siklus bisnis di pasar properti. Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target kami," jelasnya.
Sekadar informasi, pendapatan dan laba bersih perseroan pada semester I-2015 dilaporkan masing-masing naik sebesar 16 persen dan 15 persen mencapai Rp4,747 triliun dan Rp775 miliar.
Kenaikan keduanya berasal dari pertumbuhan organik yang kuat terlepas dari perekonomian Indonesia yang sulit saat ini. Sementara EBITDA tumbuh sehat sebesar 20 persen menjadi Rp1,303 triliun.
Pendapatan divisi bisnis healthcare meningkat 27 persen yoy menjadi Rp1,987 triliun, terutama didorong oleh peningkatan pendapatan 13 rumah sakit baru sebesar 67 persen yoy menjadi Rp 789 miliar yang merupakan 40 persen dari total pendapatan divisi healthcare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News