Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan pernyataan tersebut meredakan beberapa kekhawatiran di tengah meningkatnya kasus pada musibah virus korona. "Kami perkirakan IHSG masih bergerak mencoba menguat dengan support resistance 6.094-6.170," kata Lanjar, seperti dikutip dari riset hariannya, Kamis, 30 Januari 2020.
Lanjar menjelaskan dari dalam negeri belum ada sentimen yang mendukung pergerakan indeks. Yang ada saat ini justru memanasnya kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Hal itu menumbuhkan kekhawatiran investor sehingga menjadi faktor pelemahan di saat mayoritas bursa saham global rebound.
"Minimnya katalis dalam negeri di tengah memanasnya kasus Jiwasraya yang menumbuhkan kekhawatiran investor menjadi faktor pelemahan. (Investor juga) Tak lepas fokus ke perkembangan korona virus di Tiongkok setidaknya pada permintaan impor disana," sebut dia.
Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal hari ini yakni PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Sementara itu, saham-saham di Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), setelah keputusan terbaru Federal Reserve AS tentang kebijakan moneternya. Meski demikian, tetap ada risiko bursa saham Amerika Serikat (AS) terjebak di zona merah seiring masih adanya ketidakpastian seperti perang dagang.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 11,60 poin atau 0,04 persen, menjadi 28.734,45. Sedangkan indeks S&P 500 turun tipis 2,84 poin atau 0,09 persen menjadi 3.273,40 poin. Sementara Indeks Komposit Nasdaq sedikit menguat 5,48 poin atau 0,06 persen menjadi 9.275,16 poin.
Sebanyak delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor industrial menguat 1,1 persen, memimpin kenaikan sektoral. Namun sektor energi mundur kembali 0,65 persen, menjadikannya sektor dengan kinerja terburuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News