Pertumbuhan laba bersih didukung pendapatan non bunga sebesar 38,5 persen menjadi Rp992 miliar serta penurunan pada biaya pencadangan sebesar 21,2 persen. Pendapatan operasional naik 5,6 persen menjadi Rp4 triliun sedangkan biaya operasional meningkat 4,4 persen menjadi Rp2 triliun.
"Kami membukukan kinerja positif pada kuartal I 2018 seiring dengan kondisi makro ekonomi yang menunjukkan perbaikan secara perlahan," kata Presiden Direktur CIMB Niaga Tigor M. Siahaan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu, 25 April 2018.
Adapun total aset CIMB Niaga tercatat mencapai Rp257,5 triliun sampai dengan 31 Maret 2018, mengalami kenaikan sebesar 8,7 persen. Sementara Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 19,13 persen hingga 31 Maret 2018, meningkat 67 bps (yoy).
"Ke depan, kami akan terus fokus pada aktivitas cross selling untuk mendorong pendapatan non-bunga, mengoptimalkan CASA melalui digitalisasi Perbankan Konsumer dan UKM, serta memperkuat proposisi bisnis Syariah dan penawaran produk Syariah," pungkas dia.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnisnya, CIMB Niaga berupaya memenuhi kebutuhan nasabah melalui 540 jaringan kantor didukung oleh 4.502 Automated Teller Machines (ATM), 49.344 Electronic Data Capture (EDC), 763 Cash Deposit dan Recycle Machines, 173 Multi Function Device (MFD), dan 25 digital lounge.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News