"Sebesar Rp9,5 miliar atau lebih kurang lima persen dari laba bersih perusahaan akan dialokasikan untuk cadangan wajib perusahaan," kata Direktur Utama PP Presisi Iswanto Amperawan kepada media di Kantor Pusat PTPP, Jakarta, Kamis, 5 April 2018.
Sedangkan sisanya sebesar Rp122,4 miliar, atau 65 persen dari laba bersih akan dibukukan sebagai saldo laba ditahan. Peningkatan dividen merupakan sejalan dengan kenaikan kinerja perseroan sebagai perusahaan konstruksi terintegrasi terkemuka di Indonesia. Hasilnya, mendapat kepercayaan untuk mengerjakan proyek-proyek insfrastruktur strategis berskala nasional.
"Peran dan posisi PPRE sejalan dengan program pengembangan infrastruktur Indonesia," ungkap Iswanto.
PP Presisi mengalami kenaikan pendapatan konsolidasi sebesar 389 persen, dari Rp371,2 miliar di 2016 menjadi Rp1,8 triliun di akhir 2017. Kenaikan pendapatan memberikan dampak yang cukup ciamik bagi laba bersih perseroan menjadi Rp244,6 miliar, atau naik 498 persen dari Rp41,4 miliar di 2017.
"Total EBITDA kami juga naik 323 persen, dari Rp138,1 miliar pada 2016 menjadi Rp584 miliar pada 2017. Itu sangat terlihat dari hasil kinerja positif perseroan," jelas Iswanto.
Selain mengesahkan pembagian dividen, rapat juga mengesahkan laporan tahunan perseroan untuk tahun buku 2017, yang terdiri dari laporan Direksi, laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris serta laporn keuangan perseroan untuk Tahun Buku 2017.
"Kami juga memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit at de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2017," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id