"Penurunan peringkat ini didorong atas ekspektasi berlanjutnya pelemahan dari struktur permodalan dan rasio perlindungan arus kas perusahaan dibanding kondisi 2015, sebagai akibat dari ekspansi agresif perusahaan ke dalam bisnis jalan tol yang sebagian besar ekspansi akan didanai oleh utang," jelas Analis Pefindo Mega Nugroho, ditemui dalam acara Pefindo Press Release di Panin Tower Senayan City, Jakarta, Selasa (19/4/2016).
Posisi outlook perusahan mengalami keadaan stabil. Peringkat stabil mencerminkan posisi pasar perusahaan yang kuat di industri konstruksi domestik karena membaiknya margin keuntungan yang disebabkan oleh strategi diversifikasi usaha yang lebih baik, dan keuntungan sebagai perusahaan konstruksi milik negara.
Namun, Mega mengakui, peringkat tersebut dibatasi oleh tingginya leverage keuangan perusahaan dan risiko yang berkaitan dengan ekspansi agresif perusahaan di bisnis jalan tol.
"Dan juga dibatasi oleh lingkungan bisnis yang cukup fluktuatif pada industri konstruksi," pungkas Mega.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News