"Mudah-mudahan ke depan bisa kita tingkatkan jadi 10 persen atau lebih, karena sedang proses," kata Direktur Keuangan SIDO Vinancia Sri Indrijati, ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (10/11/2015).
Seperti diketahui, nilai penjualan perseroan selama sembilan bulan selama 2015 tumbuh 3,5 persen menjadi Rp1,65 triliun. Adapun kategori produk penjualan perseroan yakni herbal dan suplemen, healthy food and beverages, dan pharmaceutical.
Ia mengungkapkan, penyebaran ekspor produk-produk Sido Muncul saat ini terbesar ada di negara Afrika, Arab Saudi, Singapura, dan Malaysia. "Seperti di Afrika, itu ada Kuku Bima Energi yang sangat diminati. Afrika kan penduduknya juga besar," ujarnya.
Lebih lanjut, Vinancia mengatakan, untuk menggenjot produk ekspor, pihaknya akan memaksimalkan pasar yang sudah ada. "Kita akan menggunakan market pasar yang sudah ada. Yang existing saja dulu karena produk kami sudah ada di mana-mana," papar dia.
Sementara itu, Presiden Direktur SIDO Irwan Hidayat mengatakan, minimnya ekspor saat ini karena berbenturan dengan regulasi masing-masing negara. Menurut dia, hingga saat ini belum ada kategorisasi untuk jamu.
"Di seluruh dunia tidak ada aturan jamu. Itu kan masuknya sub suplemen. Masuknya sub suplemen bukan sebagai jamu," pungkas Irwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News