Apalagi, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, penyebaran virus korona berpotensi berdampak pada perekonomian dunia, menghambat perdagangan global terutama pasar komoditas. Kondisi semacam ini tentu patut diwaspadai agar tidak menimbulkan efek negatif yang berkelanjutan.
"Investor terlihat masuk pada aset haven setelah kekhawatiran terus menghantui tentang dampak virus korona," kata Lanjar, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.
Namun secara teknikal, Lanjar melihat, ada potensi penguatan indeks. IHSG diramalkan mampu kembali di atas level 6.150 setelah pada perdagangan kemarin melemah 1,178 persen ke level 6.133. Lanjar mengatakan IHSG akan bergerak dan diperdagangkan di level suuport-resistance 6.120-6.200.
"Peluang teknikal rebound terbuka apabila IHSG mampu kembali di atas 6.150," sebut dia, seraya menambahkan investor masih akan terfokus pada perkembangan penyebaran virus korona di Tiongkok dan potensi dampaknya seperti apa pada permintaan komoditas.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper menambahkan hari ini indeks akan menguat. Sebab, secara teknikal candlestick membentuk long black body ditutup di bawah support moving average dan indikator stochastic bergerak menyentuh level oversold.
"Hal ini mengindikasikan rentang pelemahan sudah sangat terbatas sehingga ada potensi technical rebound dalam jangka pendek," sebut Dennies, seraya menambahkan IHSG akan menguat dan diperdagangkan di level support 6.058-6.095 dan resistance 6.206-6.280.
Beberapa saham yang direkomendasikan investor ini adalah saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News