Dalam laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 23 Juli 2019, perusahaan menyampaikan data produksi nikel dalam matte pada kuartal II-2019 ini sebanyak 17.631 metrik ton, turun dari produksi yang sama periode sebelumnya yang mencapai 18.893 metrik ton.
Namun, CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia Nico Canter menyampaikan realisasi produksi ini lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2019 yang sebesar 13.080 metrik ton.
"Produksi di kuartal kedua 2019 lebih tinggi dibandingkan dengan produksi di kuartal pertama 2019," kata Nico.
Nico menjelaskan penyebab penurunan produksi itu karena kombinasi aktivitas pemeliharaan yang telah direncanakan terkait dengan Larona Canal Relining, shutdown pabrik, dan masalah-masalah di tanur listrik yang tidak terencana di 2019.
Manajemen Vale Indonesia masih optimistis bahwa target produksi tahunan akan tercapai. "Kami optimistis dapat mencapai target produksi 2019 sekitar 71 ribu-73 ribu metrik ton," tukas Nico.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News