Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang (tengah). Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.
Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang (tengah). Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.

BBJ Pasang Target 8 Juta Lot Transaksi Perdagangan di 2020

Husen Miftahudin • 23 Desember 2019 18:51
Jakarta: PT Bursa Berjangka Jakarta atau BBJ (Jakarta Futures Exchange) memasang target delapan juta lot untuk transaksi perdagangan bursa berjangka di tahun depan. Target ini lebih tinggi sekitar 25 persen dari target yang ditetapkan perusahaan untuk 2019 sebesar 6,42 juta lot.
 
Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang merinci perusahaan menargetkan transaksi multilateral di tahun depan sebanyak 1,75 juta lot. Target ini naik sekitar 20 persen dari target 2019 sebesar 1,45 juta lot.
 
"Sementara itu, transaksi bilateral ditargetkan tumbuh 19 persen atau naik menjadi 6,25 juta lot pada 2020 dari 5,25 juta lot pada 2019. Sedangkan target pasar fisik timah untuk 2020 adalah sebesar 72 ribu ton," ujar Stephanus di kantornya, The City Tower, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 23 Desember 2019.

Stephanus menjelaskan BBJ menetapkan 2020 sebagai tahun Pelayanan dan Inovasi Berkelanjutan. Di tahun depan tersebut, manajemen BBJ akan menerapkan strategi tertentu secara koordinatif antara regulator, self regulatory organization (SRO), dan asosiasi.
 
"Pengembangan dan perbaikan akan dilakukan di semua lini organisasi, terutama di bidang sumber daya manusia (struktur organisasi dan etos kerja). Hal ini dilakukan demi efisiensi dan peningkatan produktivitas, serta menjadikan sumber daya yang siap berkiprah di era globalisasi," ungkapnya.
 
Melalui perbaikan yang dilakukan secara internal dan antarlembaga, Stephanus mengharapkan terjadi perubahan positif bagi industri dan perusahaan baik dalam hal industrial positioning maupun dalam hal financial result. Hal ini sebagai bentuk pelayanan kepada pelaku usaha, anggota bursa, pemerintah, asosiasi, perguruan tinggi, dengan menciptakan inovasi berkelanjutan.
 
Adapun untuk tahun depan, BBJ akan melansir beberapa program. Di antaranya meluncurkan penggunaan sistem baru front end dan back end, fokus dan penguatan produk multilateral terhadap kontrak berjangka palm oil dan produk terkait emas, pasar fisik kopra putih, serta pasar fisik hasil tambang.
 
"Meningkatkan pendapatan melalui pengembangan dan pemberdayaan ragam sumber pendapatan, fokus pada produk kontrak berjangka yang telah ada dalam rangka peningkatan frekuensi transaksinya, serta mengupayakan pengembangan kontrak berjangka yang baru," sambung dia.
 
Kemudian, melakukan efisiensi tanpa mengurangi aktivitas dan kualitas usaha, meningkatkan layanan, meningkatkan daya tarik industri perdagangan berjangka komoditi di mata masyarakat, meningkatkan sinergitas bersama regulator, SRO, dan asosiasi-asosiasi terkait, serta meningkatkan kerja sama atau transfer knowledge dan information dengan bursa luar negeri.
 
"Di 2020 kita akan meningkatkan sinergi dan terus bekerja sama dengan bursa-bursa luar negeri, dalam waktu dekat ini kita akan signing MoU dan kerja sama dengan Asia Pacific Exchange Singapore. Kemudian di Januari kita akan melakukan technical meeting untuk mengedepankan kontrak multirateral dalam mendukung fokus pada palm oil based," tutur Stephanus.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan