Analis Artha Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan potensi penguatan diramalkan karena melihat pergerakan indeks secara teknis berada di area oversold. Indeks hari ini diprediksi akan diperdagangkan dilevel support 5.912-5.962 dan resistance 6.039-6.066.
Namun penguatan diperkirakan hanya berlangsung dalam jangka pendek karena masih minimnya sentimen pendorong dan masih adanya kekhawatiran dari tekanan sentimen global.
"IHSG diprediksi menguat," kata Dennies dalam riset hariannya, Senin, 2 Desember 2019.
Sementara pada awal Desember, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan setelah menembus level psikologis 6.000, IHSG akan melanjutkan penguatan.
Sehingga secara teknikal indikasi lanjutan penguatan IHSG diawal Desember cukup terbuka dengan target optimistis berada pada dikisaran 6.150, apabila terus kuat di atas level psikologis.
"Diperkirakan rentang pergerakan IHSG akan berada dilevel 6.000-6.100," sebut Lanjar.
Namun demikian, pada Desember ini investor akan mencermati dan menunggu data PMI Manufaktur di Tiongkok, Eropa, serta Amerika Serikat yang akan rilis sebelum melakukan aksi.
Beberapa saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Astra International Tbk (ASII), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News