"Pergerakan diperkirakan masih terbatas melihat masih minimnya sentimen terutama dari dalam negeri," kata Dennies, seperti dikutip dari riset hariannya, Selasa, 8 Oktober 2019.
Adapun pendorong pelemahan pada hari ini yakni imbas sentimen negatif dari dalam negeri yaitu data cadagan devisa Indonesia tercatat berkurang ke level USD124,3 miliar. Padahal pada bulan sebelumnya, cadangan devisa Tanah Air mencapai level USD126,4 miliar.
Hal senada dikatakan Analis Relliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Ia menjelaskan pelemahan indeks dikarenakan data cadangan devisa bulan di September 2019 turun ke level terendah sejak Juni 2019, akibat naiknya kebutuhan dalam pembayaran utang pemerintah.
Selain itu, kekhawatiran investor juga tertuju terhadap nilai tukar rupiah akibat tensi perdagangan Amerika Serikat dan Tiongkok. "Selanjutnya investor masih akan terfokus pada kemajuan kesepakatan Amerika Serikat dan Tiongkok," kata Lanjar, seraya menambahkan pada hari ini indeks mencoba menguat di level support-resistance 6.000-6.088.
Enam saham emiten yang menurut Lanjar perlu dicermati investor hari ini adalah saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT United Tranctors Tbk (UNTR), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG).
Di sisi lain, pasar saham Amerika Serikat berakhir lebih rendah pada Senin waktu setempat (Selasa WIB), menjelang putaran baru perundingan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia yakni AS dan Tiongkok. Ada harapan agar perundingan tersebut bisa mencapai kata sepakat demi kepentingan bersama.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebanyak 95,70 poin atau 0,36 persen menjadi 26.478,02. Sedangkan S&P 500 turun sebanyak 13,22 poin atau 0,45 persen menjadi 2.938,79. Sementara indeks Komposit Nasdaq turun 26,18 poin atau 0,33 persen menjadi 7.956,29.
Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih rendah, dengan energi turun 0,92 persen, menjadi kelompok berkinerja terburuk. Sedangkan layanan komunikasi naik 0,04 persen, satu-satunya pemenang. Investor sedang menunggu pembicaraan perdagangan AS-Tiongkok yang akan dimulai akhir pekan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News