Mengutip prospektus yang dikeluarkan ADHI di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/7/2015), perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 1,817 miliar saham baru atau sebanyak-banyaknya sebesar 50,2 persen dari modal ditempatkan dan disetor.
Jumlah saham baru itu ditawarkan dengan cara penerbitan hak memesan efek terlebh dahulu (HMETD). Di mana jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam PUT I itu adalah sebanyak-banyaknya sebesar Rp2,745 triliun.
Bagi pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham atau dilusi sampai dengan 50,2 persen. Perseroan merencanakan akan menggunakan seluruh dana hasil PUT I untuk proyek transportasi massal berbasis rel kereta beserta stasiun dan properti pendukungnya.
Namun demikian, sebelum rencana right issue ini disetujui, perseroan akan melaksanakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 27 Agustus 2015 untuk mendapatkan persetujuan pemegang saham terhadap aksi korporasi itu.
Seperti diketahui, perseroan memiliki kegiatan usaha konstruksi, EPC (engineering, procurement, and construction). perkeretaapian, pariwisata, perdagangan, industri, properti, real estate, investasi infrastruktur. Saat ini, perseroan memiliki tujuh divisi konstruksi berdasarkan daerah operasi, satu divisi operasional dan satu divisi hotel yang berlokasi di Jakarta, Palembang, Medan, Surabaya, Balikpapan, Makassar, dan Semarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News