Wakil Presiden Direktur First Media Irwan Djaja mengatakan, saat ini bioskop di Indonesia baru mencapai 1.100 layar. Dari angka itu, sebanyak 800 layar dimiliki oleh satu pihak. Maka dari itu, anak usaha perseroan terus menambah jumlah layar, dari kebutuhan bioskop yang ada di Indonesia mencapai 4-5 ribu layar.
"Kita lihat ada peluang di sana, dan bisa sinergi dengan aset properti grup. Kita akan tambah, dari posisi 74 layar yang beredar di 10 lokasi yang ada di empat kota," ucap Irwan, ditemui usai RUPST First Media di Hotel Aryaduta Tugu Tani, Jakarta, Jumat 15 April.
Dengan bertambahnya 74 layar, maka total bioskop yang dimiliki perseroan adalah sebanyak 190 layar. Alhasil, diakui Irwan, jumlah penonton pun diperkirakan akan terus meningkat. "Tahun ini kita akan miliki 190 screen di 35 lokasi yang ada di 26 kota," ungkap Irwan.
Dalam membangun satu layar, Irwan menjelaskan, satu layar membutuhkan dana sekitar Rp2-3 miliar. Sehingga, dana yang dibutuhkan sebanyak Rp232-348 miliar.
"Satu layar beda angkanya. Kita punya kategori berbeda juga tergantung wilayah dan lokasi. Tapi range-nya Rp2-3 miliar per screen. Tapi tentunya setelah mulai pembangunan bioskop kita tahu standarisasi. Jadi replikasinya lebih cepat," pungkas Irwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id