Ilustrasi pembangkit. (FOTO: ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Ilustrasi pembangkit. (FOTO: ANTARA/Widodo S. Jusuf)

United Tractors Incar Tiga Proyek Pembangkit Listrik Senilai USD1,8 Miliar

Dian Ihsan Siregar • 04 November 2016 16:40
medcom.id, Bogor: PT United Tractors Tbk (UNTR) berniat memperbesar kontribusi pendapatan dari bisnis non-coal di tahun yang akan datang. Salah satu langkah yang akan diambil dengan cara masuk ke dalam bisnis proyek pembangkit listrik.
 
Saat ini, manajemen tengah mengincar beberapa proyek pembangkit listrik yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Dua pembangkit yang akan diincar yaitu di wilayah Kalimantan dan satu pembangkit di wilayah Bangka Belitung dengan nilai total kapasitas mencapai 900 megawatt (mw). ‎Nilai investasi untuk ketiga proyek tersebut diproyeksikan mencapai sekitar USD1,8 miliar.
 
Tingginya gejolak harga batu bara memaksa perseroan memilih bisnis turunan dari batu bara untuk dapat men-generate tingkat pendapatan.

Menurut Direktur Keuangan United Tractors Iwan Hadianto, ketiga proyek tersebut sedang dilakukan proses penawaran (bidding). Nantinya, perseroan akan menggandeng beberapa perusahaan, baik lokal maupun asing. Skema kerja sama yang akan dijalankan dilakukan dengan cara konsorsium.
 
"Kalau 1.000 mw itu nilai investasinya USD2 miliar. Skemanya konsorsium, baik itu perusahaan lokal atau Tiongkok," ucap Iwan‎, ditemui dalam acara Workshop Wartawan Pasar Modal Astra Grup, di Hotel Rancamaya, Bogor, Jumat (4/11/2016).
 
Perseroan, diakui Iwan, juga tengah menggarap proyek pembangkit listrik batu bara yang bertenaga 2x15 mw. Dalam proyek tersebut, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) yang fokus dalam tambang dan alat berat ini telah menyiapkan dana sebesar USD30 juta.
 
‎Selain itu, di 2017, perseroan juga optimistis menjual alat berat Komatsu. Sebab, bisnis pertambangan dan harga batu bara perlahan mulai bangkit.
 
‎"Kami ‎menjual 2.100 unit pada 2016. Sementara volume penjualan Komatsu sampai dengan September 2016 baru mencapai 1.588 unit. Kami yakin penjualan alat berat (Komatsu) bisa lebih baik di 2017," tutur Iwan.
 
‎Sepanjang sembilan bulan pertama di tahun ini, United Tractors telah meraih laba bersih sebesar Rp3,12 triliun, angka itu mengalami penurunan bila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,572 triliun. Pendapatan bersih UNTR mencapai Rp33,89 triliun per 30 September 2016, atau turun 11 persen bila dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp‎38,29 triliun.
 
Total pendapatan bersih‎ UNTR, banyak disumbang oleh kontraktor penambangan yang mencapai 52 persen, mesin konstruksi sebesar 31 persen, pertambangan 13 persen, dan sisanya konstruksi 4 persen. Hingga kuartal III-2016, total aset perseroan mencapai Rp60,89 triliun, atau turun dari posisi periode yang sama di 2015 sebesar Rp70,90 triliun, dengan posisi liabilitas sebesar Rp20,70 triliun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan