"Perolehan laba bersih tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 12,45 persen menjadi Rp2,50 triliun dan peningkatan pendapatan operasional lainnya yang tumbuh 181,89 persen menjadi Rp343,95 miliar," kata Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi dalam siaran persnya, Kamis 23 Maret 2017.
Selain itu laba perseroan yang meningkat juga karena penurunan beban penyisihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar Rp480,90 miliar di 2016 dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp734,60 miliar. Hal itu sebagai dampak dari membaiknya kolektabilitas kredit.
Kresno menambahkan, Bank DKI juga fokus dalam melakukan upaya perbaikan di bidang perkreditan dengan melakukan penataan ulang proses bisnis, pemberian kredit yang lebih selektif, serta peningkatan mitigasi risiko.
Upaya lainnya yang dilakukan adalah melakukan penagihan, restrukturisasi kredit, serta hapus buku yang menurunkan rasio NPL Gross dari 7,96 persen per 31 Desember 2015 menjadi 5,35 persen per 31 Desember 2016.
"NPL Nett juga mengalami perbaikan dari 4,23 persen per 31 Desember 2015 menjadi 2,75 persen per 31 Desember 2016," papar Kresno.
Secara umum, kinerja keuangan Bank DKI juga dapat dilihat dari pencapaian total aset per 2016 yang tercatat sebesar Rp40,57 triliun dengan pencapaian Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp28,45 triliun dan penyaluran kredit sebesar Rp24,48 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id