"Senoro untuk downstream (sektor hilir) sudah 99 persen tinggal komisioning. Upstream (sektor hulu) sudah 81 persen. Tapi kalau konstruksi di lapangan 60 persen. Jadi 80 persen sudah enginering, procurement dan construction," kata Dirut MedcoEnergi, Lukman Mahfoedz, saat konferensi pers, di Hotel Ritz Carlton, Kamis (18/9/2014).
Selain mengembangkan bisnis di dalam negeri, MedcoEnergi juga akan mengekspansi bisnisnya di negara Timur Tengah, Afrika Utara dan Eropa. Saat ini perusahaan migas itu tengah menjalin kerja sama dengan Libya dan Inggris Raya.
"Di Libya sedang front and enginering design, di luar Libya yaitu di UK (Inggris Raya). Jadi kita kirim orang kita ke sana, kalau sudah selesai baru konstruksi," jelas dia.
Sementara untuk capital expenditure (capex), kata Lukman, MedcoEnergi selama tiga tahun ke depan menganggarkan dana sebanyak Rp1,4 triliun.
"Dari USD1,4 miliar itu belum termasuk Tunisia yang baru kita akuisisi, yang di luar domestik USD1,1 miliar, di luar negeri USD300 juta," jelasnya.
Seperti diketahui, berdasarkan kinerja data keuangan, MedcoEnergi berhasil mencatatkan laba usaha sebesar USD111 juta dan EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) sebesar USD152 juta pada semester pertama 2014.
"Kami akan targetkan pencapaian yang lebih baik lagi tahun depan," targetnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News