Surat utang tersebut memiliki tingkat suku bunga sebesar 5,25 persen surat utang tanpa jaminan yang didahulukan serta jatuh tempo pada 2022 (Surat Utang 2022), yang dijamin oleh perseroan tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali.
Mengutip laporan manajemen TBIG di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (5/2/2015), Surat Utang 2022 akan menjadi kewajiban yang didahulukan dari Penerbit, pari passu dalam hak pembayaran dengan seluruh utang yang didahulukan milik Penerbit baik yang saat ini ada dan yang akan ada.
Serta, akan didahulukan dari segi hak pembayaran atas seluruh utang yang tersubordinasi Penerbit dimasa yang akan datang dan secara efektif akan tersubordinasi dari utang Penerbit yang dijamin secara khusus sepanjang jumlah aset yang menjadi jaminan dari utang tersebut dan terhadap seluruh kewajiban (termasuk utang dagang) dari masing-masing entitas anak TBIG yang tidak memberikan jaminan terhadap Surat Utang 2022.
Penawaran Surat Utang 2022 ini diharapkan akan ditutup pada 10 Februari 2015, tunduk pada persyaratan penutupan yang sewajarnya. Jumlah bersih yang akan diterima dari penerbitan Surat Utang 2022, setelah dikurangi dengan biaya penjaminan emisi dan komisi, serta perkiraan pengeluaran lainnya yang harus dibayarkan sehubungan dengan penerbitan Surat Utang 2022 adalah sekitar USD345,3 juta.
TBIG berencana untuk menggunakan dana yang diperoleh tersebut untuk membayar kembali jumlah terutang berdasarkan Perjanjian Pinjaman Revolving tertanggal 21 November 2014 senilai USD300 juta.
Kemudian sisa dana yang tersedia akan digunakan untuk membayar kembali jumlah terutang berdasarkan fasilitas pinjaman revolving senilai USD300 juta (Fasilitas C) yang akan jatuh tempo pada November 2015. Jumlah pembiayaan kembali berdasarkan fasilitas-fasilitas tersebut di atas akan tetap tersedia dan dapat dipinjam kembali.
Surat Utang 2022 akan tercatat di Bursa Efek Singapore (SGX) dan pada prinsipnya seluruh persetujuan listing dan quotation untuk Surat Utang 2022 dari Official List SGX telah diperoleh. Penerimaan pendaftaran Surat Utang 2022 di Official List SGX tidak untuk dijadikan sebagai indikasi bahwa SGX telah mengevaluasi Surat Utang 2022, Emiten ataupun TBIG.
Surat Utang 2022 tidak ditawarkan atau dijual di wilayah Amerika Serikat (AS). Surat Utang 2022 ini akan ditawarkan kepada pembeli perseorangan (bukan warga AS) yang berada di luar wilayah AS sesuai dengan Regulation S berdasarkan Securities Act 1933 sebagaimana diubah.
Emiten tidak berniat untuk mendaftarkan bagian manapun dari penawaran Surat Utang 2022 di AS atau melakukan penawaran umum atas Surat Utang 2022 di Negeri Paman Sam ini. Di Singapura, Surat Utang 2022 ditawarkan kepada investor institusi dan lainnya sesuai dengan pengecualian yang tertulis dalam Securities Act dan Futures Singapore, Bab 289, Bagian 274 dan 275.
Sekadar informasi, per 30 September 2014, total pinjaman bruto dan kas serta setara kas milik TBIG dan entitas anaknya (Grup) adalah sebesar Rp14.822.175 juta (USD1.213,7 juta) dan Rp578.992 juta (USD47,4 juta).
Adapun per 30 September 2014, setelah memberlakukan (a) pembayaran kembali seluruh jumlah terutang dari Debt Programme, pembayaran kembali obligasi Grup dalam mata uang rupiah, dan pinjaman Grup yang timbul sejak 30 September 2014 sampai 3 Februari 2015.
Lalu penerbitan Surat Utang 2022 dan penggunaan perolehan bersih tersebut, total utang bruto dan kas serta setara kas yang dimiliki Grup adalah sebesar Rp16.009.586 juta (USD1.311,0 juta) dan Rp1.708.872 juta (USD139,9 juta).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News