Presiden Direktur IPIM Diah Sofiyanti mengatakan, saat ini dana kelolaan IPIM mencapai Rp4,2 triliun. Akhir tahun, IPIM menargetkan pertumbuhan dana kelolaan menjadi Rp5 triliun.
"Kita masih punya beberapa pipeline dan kita yakin Rp5 triliun di akhir tahun. Tahun depan kita target Rp6,5 triliun," ujar Diah saat pembukaan perdagangan di BEI, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (20/10/2016).
Diah mengaku optimis target tersebut bisa tercapai. Sebab pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh tingkat bunga yang rendah.
"Sehingga ETF saham ini bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan return tanpa harus mengambil risiko yang berlebihan," imbuhnya.
Dana kelolaan IPIM sendiri didominasi produk reksa dana atau Exchange Trade Fund (ETF) dengan total Rp2,6 triliun. Terdapat delapan produk ETF yang dikelola ETF dengan ETF BUMN dengan nama Premier ETF INDOSOC terbesar, yakni Rp1,2 triliun. Sementara tujuh ETF lainnya memiliki dana kelolaan sebanyak Rp1,4 triliun.
Menurutnya produk ETF menjadi andalan IPIM. Sebab produk tersebut jauh lebih efisien, fleksibel dan transparan.
"Presentase investor kita cukup menarik karena kebanyakan adalah investor BUMN, dan ada investor asing, dana pensiun. Persentase lokal 75 persen sisanya investor asing sebesar 25 persen," pungkas Diah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News