Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto menyatakan, kelebihan permintaan atas penawaran umum perdana saham ini menunjukkan bahwa animo publik terhadap penawaran saham GMF begitu besar. Dirinya meyakini penawaran saham umum ini akan memberikan nilai tambah yang berkelanjutan untuk para investor.
"Kami berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mempercayakan GMF sebagai pilihan investasi. Kami terus berkomitmen untuk menjadi kebanggaan bangsa dan memberi kontribusi pada negara melalui pengembangan usaha kami, baik dalam maupun luar negeri," ungkap Iwan dalam siaran persnya, Kamis 5 Oktober 2017.
Melalui IPO, tambah dia, rencana ekspansi perseoran diklaim akan lebih cepat berjalan. Perusahaan akan membuka lapangan pekerjaan lebih banyak, memberi nilai tambah bagi pemegang saham, serta membayar pajak lebih banyak. "Kami akan berusaha maksimal untuk terus mendukung perekonomian Indonesia," jelas Iwan.
Anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) ini diketahui bakal melepas saham sebanyak 2.823.351.100 lembar yang keseluruhannya merupakan saham baru atau sebanyak 10 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor GMF setelah IPO.
Total saham yang ditawarkan pada rencana awal adalah sebanyak-banyaknya sebesar 10.890.068.700 lembar saham yang keseluruhannya merupakan saham baru, atau setara dengan sebanyak-banyaknya sebesar 30 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor perusahaan setelah IPO, dengan komposisi 20 persen untuk publik dan 10 persen untuk investor strategis.
GMF telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi atau Joint Lead Underwriters, yaitu PT Bahana Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Bersama dengan Joint Lead Underwriters, GMF menetapkan harga penawaran saham perdana perseroan sebesar Rp400 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News