Gerai Hero. (MI/Himanda).
Gerai Hero. (MI/Himanda).

2017, Hero Supermarket Rugi Rp191 Miliar

Dian Ihsan Siregar • 01 Maret 2018 19:47
Jakarta: PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp191 miliar di sepanjang 2017. Padahal, selama 2016, perseroan menggapai laba bersih sebesar Rp121 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh biaya one-off yang dikeluarkan sebesar Rp366 miliar, yang sebagian besar digunakan untuk penurunan nilai aset dan stock clearance pada bisnis makanan. 
 
"‎Kondisi bisnis makanan masih penuh dengan tantangan, sementara bisnis Non-Makanan terus tumbuh dengan kuat. Menyikapi hal tersebut, Perseroan tengah mengkaji strategi bisnis Makanan untuk mengidentifikasi langkah-langkah yang diperlukan guna membangun kembali daya saing Perseroan yang sangat penting untuk meraih pertumbuhan jangka panjang dan menghsilkan profitabilitas," ujar Presiden Direktur Hero Supermarket, Stephane Deutsch‎, dalam keterangan resminya, Kamis, 1 Maret 2018.
 
Laba yang turun, Stephane mengatakan karena diakibatkan total penjualan perseroan menyusut lima persen menjadi Rp13,03 triliun, dari posisi sebesar Rp13,68 triliun di 2016.

Menurut dia, bisnis makanan mengalami penurunan penjualan sebesar tujuh persen menjadi Rp10,85 triliun, karena penjualan like-for-like yang negatif akibat melemahnya kinerja supermarket dan hypermarket. Perseroan mencatat kerugian operasional underlying sebesar Rp434 miliar, jika dibandingkan dengan laba Rp91 miliar di tahun sebelumnya.
 
"Penurunan penjualan pada bisnis makanan yang disertai dengan penyisihan untuk biaya one-off yang sebagian besar digunakan untuk penurunan nilai aset dan pembersihan persediaan (stock clearance) yang tidak berkualitas dan tidak cepat terjual, berdampak negatif pada kinerja perseroan secara keseluruhan," tutur dia.
 
Sebaliknya, dia menyebutkan, penjualan bisnis non-makanan tumbuh sebesar 10 persen menjadi Rp2,17 triliun, khususnya didorong oleh pertumbuhan penjualan like-for-like pada bisnis IKEA dan Guardian. Laba usaha juga tumbuh 60 persen menjadi Rp282 miliar.
 
Meskipun terdapat penurunan profitabilitas, free cash flow atau arus kas bebas pada tahun berjalan tercatat sebesar Rp40 miliar, dibandingkan arus kas pada tahun sebelumnya sebesar Rp7 miliar. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya laba pada bisnis Non-Makanan dan modal kerja yang lebih baik, yang sangat mengimbangi penurunan laba usaha pada bisnis Makanan.
 
"Per 31 Desember 2017, perseroan mencatatkan kas bersih mencapai Rp226 miliar, meningkat bila dibandingkan dengan kas pada akhir tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp183 miliar," tuturnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan