"Sudah kita tarik semua, semuanya dari peredaran kita tarik semua, tidak akan diproduksi lagi," ujar Direktur sekaligus Sekretaris perusahaan Kalbe Farma Vidjongtius, ketika ditemui usai RUPS Tahunan perseroan di Komplek PT Bintang Toedjoe Pulomas, Jakarta, Senin (18/5/2015).
Penarikan Bunavest Spinal, dia menegaskan, pihaknya sudah menarik pada Februari yang lalu. Kontribusi Bunavest Spinal terhadap total penjualan perseroan sangatlah kecil sebesar 10 persen.
"Target penjualan sendiri di tahun ini snagat kecil, kami perkirakan hanya tujuh sampai sembilan persen, target itu sudah ditariknya Bunavest Spinal dari peredaran," ungkapnya.
Kematian dua pasien di RS Siloam Karawaci, lanjut dia, perseroan tidak menerima tuntutan dari pihak keluarga. "Tidak ada tuntutan dari keluarga, terkait dua pasien tersebut," singkat Vidjongtius.
Seperti diberitakan sebelumnya, Head of Corporate Communications Kalbe Farma, Herda JT Pradsmadji menjelaskan, penarikan obat Bunavest Spinal dilakukan secara sukarela, setelah meninggalnya dua pasien di RS Siloam Karawaci pada 12 Februari 2015.
Sementara itu, Kepala Humas RS Siloam Karawaci, Heppi Nurfianto mengakui, dua pasien yang meninggal, setelah dilakukan tindakan oleh dokter yang menyuntikkan Bunavest Spinal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News