IHSG minus 75 poin ke level 5.807 pada penutupan perdagangan Senin, 24 Februari 2020. Volume perdagangan sebanyak 4,2 miliar lembar saham dengan nilai Rp4,7 triliun. Sebanyak 114 saham naik dan 363 saham turun. Sektor perkebunan jatuh terdalam diikuti dengan konsumer.
Jatuhnya IHSG disebabkan oleh jatuhnya Bursa Asia Senin pagi ini, terutama tajamnya kejatuhan Bursa Korsel sekitar dua persen setelah Negara tersebut menaikkan peringatan wabah virus korona ke level tertinggi menyusul tewasnya lima orang terkena virus korona dan 600 orang terinfeksi virus korona.
Semakin banyaknya negara yang terinveksi virus korona membuat indikasi DJIA Futures turun tajam sebesar -335 poin Senin pagi ini membuat langkah berat IHSG.
Edwin Sebayang Head of Research MNC Sekuritas pun menjelaskan bahwa penurunan IHSG membuatnya merekomendasikan investor melakukan trading harian atas saham dari sektor logam emas, bank, pakan ternak ayam, konsumer, retail, properti, rokok, dan CPO.
Sementara Bloomberg mencatat mata uang rupiah melemah 111 poin ke posisi Rp13.871 per USD. Yahoo Finance melansir mata uang rpiah melemah 95 poin menjadi Rp13.868 per USD. Bank Indonesia merekam mata uang rupiah berada pada Rp13.863 per USD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News